Kata dia, hal itu dikarenakan perimintaan (demand) masyarakat yang masih sangat tinggi setelah mudik Lebaran 2024, dan hanya bersifat sementara saja.

“Saat ini dari pemantauan kami untuk rute favorit dari KNO-CGK masih sangat tinggi, tetapi rute lain masih tersedia. Diharapkan masyarakat untuk membuat rencana perjalanan pada jauh hari, dan pemesan tiket pada situs resmi maskapai penerbangan atau aplikasi pemesanan tiket yang resmi,” sebutnya, Minggu (21/4).

Untuk mengatasi permintaan yang tinggi pada rute favorit, beberapa maskapai penerbangan sudah mengajukan Extra Flight untuk rute KNO-CGK.

Sesuai dengan ketentuan regulasi, tarif penumpang kelas ekonomi sudah diatur secara jelas dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2019 dan KM 106 Tahun 2019, sudah ada ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB).

“Kami selaku Regulator selalu mengingatkan maskapai untuk menerapkan tarif sesuai dengan ketentuan tersebut, dan tidak ada penjualan tiket di Bandara KNO melebihi ketentuan,” tegasnya.

Pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaannya penerapan tarif angkutan udara, baik di musim Angkutan Lebaran, Natal, dan Tahun Baru maupun musim reguler lainnya.

“Inspektur penerbangan, baik di kantor pusat dan daerah selalu memonitoring penerapan terhadap penjualan tiket oleh maskapai penerbangan. Jika ada maskapai yang melanggar, kami tidak menolerir adanya permainan, dan akan menindak secara tegas sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku,” pungkasnya.

Calon penumpang pesawat mengeluhkan sulitnya memperoleh tiket pesawat pasca Idulfitri 1445 Hijriah di Bandara Kualanamu, baik disistem online dan datang langsung ke Bandara Kualanamu.

Otomatis dengan kondisi ini, banyak calon penumpang yang hendak bepergian, khususnya ke Jakarta terpaksa menunda jadwal terbang.

(KAH/RZD)