"Saya kira itu sah-sah saja, malahan pernyataan Presiden PKS itu harusnya menjadi sinyal bahwa Pak Edy juga harus serius dalam menghadapi Pilgub ini," kata Kabid Humas DPW PKS Sumut, Syaiful Ramadhan saat ditanya perkembangan Pilkada SUmatera Utara, Senin (29/07/2024).

Dijelaskan Syaiful, kedatangan Presiden PKS ke sumut pada pekan kemarin tidak terkait agenda resmi sebagai Presiden PKS, melainkan untuk menghadiri Harlah XVI dan Rakernas Persatuan Guru Madrasah (PGM) Indonesia di Hotel Madani Medan, Jalan Sisingamangaraja, Jumat (26/7).

"Perlu saya sampaikan, kedatangan Presiden PKS ke Medan adalah dalam rangka menghadiri undangan Harlah ke-XVI dan Rakernas Persatuan Guru Madrasah (PGM) Indonesia,” jelasnya.

Namun, kata Syaiful, disela-sela kunjungan tersebut, ada kesempatan bertemu dengan Pak Edy, merupakan kesempatan yang berharga untuk bicara tentang dinamika Sumut.

“Tentunya kita dalami pandangan Pak Edy, selaku mantan Gubernur Sumut yang pernah kita usung. Karena kita ingin ada perbaikan di Sumut ini ke depannya,” pungkasnya.

Sementara itu, terkait rekomendasi dari PKS untuk Pilkada Gubernur Sumatera Utara sampai saat ini masih berproses. Sebelum ada keputusan yang final semua kemungkinan bisa terjadi.

Harapannya sambutan hangat yang sidampaikan Presiden PKS tersebut harusnya diseriusi Edy Rahmayadi.

"Sambutan hangat Presiden PKS harusnya diseriusi Pak Edy ini point penting. Saat ini umat bertanya-tanya, kenapa PKS belum memutuskan siapa calonnya ?. Kita juga tidak ingin ada kesan PKS meninggalkan Pak Edy," ungkapnya.

Ketika ditanya apakah PKS memiliki peluang besar mendukung Edy Rahmayadi di Pilkada 27 November mendatang, Syaiful menyampaikan hal tersebut sangat tergantung dari keseriusan Pak Edy sendiri.

"Kalau itu, saya kira sangat bergantung kepada keseriusan Pak Edy Rahmayadi sendiri untuk bertarung dan memenangkan pilkada Sumut 2024 ini," tegasnya.

(REL/BR)