“Penjabat Bupati dan rombongan ngak nyampe ke Juma Batu,” kata Alexander.

Dia memperoleh info, Penjabat Bupati terperangkap longsor di Desa Naga, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo.

“Kami sempat diminta Kades untuk menjemput bantuan. Menurut kami, idealnya, pejabat mesti melihat langsung derita masyarakat,” kata Alexander.

Kehadiran pejabat dirasa penting guna mendengar rintihan rakyat sekaligus menyampaikan solusi. Sudah 1 minggu kejadian banjir bandang, tetapi alat berat belum tiba.

“Sampai hari ini, alat berat pemerintah belum masuk, padahal peristiwa bencana sudah 1 pekan berlalu,” keluh Alexander.

Pun begitu, mereka mengurangi ketergantungan ke pemerintah. Masyarakat bergotong royong membentuk jalan darurat agar kendaraan roda 2 bisa lewat.

“Masyarakat gotong royong, minimal kereta bisa lewat buat dipakai belanja”, kata Alexander.

Diutarakan, banjir bandang memporaporandakan akses jalan dan lahan pertanian. Hasil pertanian tak bisa dipasarkan.

Dijelaskan, penduduk Dusun Pamah dan Juma Batu melakukan aktivitas ekonomi ke Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo. Belanja sembako dan menjual hasil pertanian diarahkan ke Juhar lantaran lebih dekat walaupun akses jalan, jauh dari kesan ‘merdeka’.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Hotmaida Dina Uli Butar-Butar mengatakan, Pj Bupati, Kapolres AKBP Agus Bahari dan rombongan terperangkap longsor.

“Terperangkap longsor di Desa Naga Kabupaten Karo. Jadi tak bisa lanjut,” kata Hotmaida.

Dikatakan, rombongan terpaksa bermalam di rumah penduduk. Dan, siang hari baru bisa kembali.

“Kami dikasih makan oleh masyarakat,” kata Hotmaida.

Saya lanjut ke Sigedang Sukadame, kata Hotmaida, rombongan Pj Bupati kembali.

“Alat berat, turun hari ini,” tandas Hotmaida terkait penanganan musibah di Juma Batu.

(SSR/RZD)