Karo, (Analisa). Produksi cabai merah di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara, mencapai 5.527 ton per tahun. Ini berdasarkan data Dinas Pertanian Karo 2018, disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo Metehsa Purba kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Selasa (8/10).
Dan volume produksi ini tidak jauh berbeda dari tahun ke tahun sepanjang luas lahannya sama. Tahun ini terjadinya penurunan produksi cabai merah di Karo, disebabkan adanya pengurangan luas lahan tanam. Musim tanam bulan Februari dan panen pada bulan Juli di tahun ini terjadi penurunan produksi.
Kabupaten lain yang menghasilkan cabai juga mengalami penurunan produksi, sehingga harga jual di pasaran meningkat. Mengenai musim kemarau tidak memengaruhi turunnya produksi cabai.
Sistem tanam tumpang sari juga turut memengaruhi terjadinya penurunan produksi cabai merah di Kabupaten Karo. Sedangkan puncak musim panen cabai merah di Karo, berada di sekitar Agustus hingga September.
“Kita berharap, supaya masyarakat tetap menanam cabai. Ini untuk menjaga stabilitas harga cabai di tingkat petani. Terkait stabilitas produksi pertanian Pemkab Karo perlu mendirikan BUMD dengan melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, guna membuat pasar lelang, untuk mengantisipasi turunnya harga cabai,” ujarnya.
Untuk menjamin harga, pemerintah perlu membuat standarisasi harga terendah, bila harga cabai di bawah Rp15.000, BUMD membeli cabai dengan mempedomani standarisasi harga yang telah ditentukan, supaya petani tidak rugi. (dik)
