UMSU Akan Kembangkan OIF di Barus Untuk Memotret Benda Langit

UMSU Akan Kembangkan OIF di Barus Untuk Memotret Benda Langit
Rektor UMSU, Dr. Agussani MAP (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily (Medan) - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) berencana mengembangkan Observatorium Ilmu Falak (OIF) di Barus, Tapanuli Tengah (Tapteng).

"Nanti akan kita buka OIF di Barus dengan sebidang lahan di tepi pantai seluas dua hektare yang sudah disiapkan untuk pembangunannya," kata Rektor UMSU, Dr. Agussani MAP, usai mengamati Gerhana Matahari di Gedung Pasca Sarjana UMSU, Jalan Panglima Denai, Kamis (26/12) siang.

Menurutnya sesuai hasil seminar nasional, Barus merupakan titik nol masuknya agama Islam ke Indonesia. Maka dari itu di lokasi tersebut, tepatnya di tepi pantai akan dibangun cabang OIF guna memotret benda-benda langit.

"Kami mohon doa, OIF akan kita kembangkan ke luar kota, yaitu di Tapteng," ucapnya.

Agussani menjelaskan, pembangunan OIF di Barus akan memperlihatkan bagaimana peradaban Islam di Tapteng. Langkah ini diambil setelah pihaknya melakukan pertemuan dengan Bupati Tapteng dan Bappeda yang kemudian bersedia menyediakan lahan seluas dua hektare.

"Beliau sudah bersedia menyiapkan lahan seluas dua hektare dan nantinya akan dibangun seluas 5.000 meter persegi untuk peralatan-peralatan dalam rangka memotret benda-benda langit," jelasnya.

Dengan dibangunnya OIF di Barus akan menampilkan peradaban Islam dan mendatangkan wisatawan ke Tapteng.

"Maka untuk itu mohon dukungan dari Prof. Djohar Arifin sebagai anggota DPR RI Komisi X dan Kemendikbud yang nantinya merupakan cikal bakal dibukanya cabang OIF di Barus," tuturnya.

Nantinya, sambung Agussani, pengembangan ini akan jadi cikal bakal lahirnya program studi ilmu falak dan observatorium. Sebab OIF memiliki peran penting dalam pengembangan falak, yakni ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda langit, khususnya bumi, bulan dan matahari pada orbitnya masing-masing.

"Tujuannya untuk mengetahui posisi benda langit antara satu dengan lainnya agar dapat diketahui waktu-waktu di permukaan bumi. Pemotretan benda-benda langit, tentunya ini akan bermanfaat bagi keilmuan khususnya astronom dan ilmu falak," tukasnya.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi