Liput Pelajar Tawuran, Tiga Wartawan Dianiaya

Liput Pelajar Tawuran, Tiga Wartawan Dianiaya
Kelompok siswa yang tawuran di Siantar (Analisadaily/Franscius Simanjuntak)

Analisadaily.com, Siantar - Tiga wartawan dikeroyok ratusan pelajar saat sedang meliput tawuran di Lapangan Adam Malik, Siantar, Rabu (11/3) siang.

Ketiganya adalah Irfan Nahampun dan Restu Hidayat dari media online, serta Yudha dari media cetak. Akibatnya mereka mengalami luka-luka di tangan dan kaki.

Pengeroyokan itu terjadi di dua lokasi, yakni di kawasan Lapangan Adam Malik dan Jala Tombang, Kecamatan Siantar Barat.

Peristiwa itu bermula ketika ratusan pelajar terlibat tawuran di kawasan Lapangan Adam Malik. Diketahui para pelajar itu berasal dari sekolah Taman Siswa, Persiapan, YPI dan Melati.

Melihat kejadian itu, Yudha kemudian meliput dan merekamnya menggunakan telepon genggam. Namun pelajar yang melihat Yudha merekam langsung bereaksi. Mereka melemparinya menggunakan batu dan ada juga yang memukulnya.

Setelah itu, ratusan pelajar tersebut langsung melarikan diri. Tak terima dengan perlakuan tersebut, Yudha pun mengejarnya. Tak hanya Yudha, puluhan wartawan lain turut membantu pengejaran.

Sejumlah lokasi kemudian disisir, seperti kawasan Lapangan Merdeka, Jalan Sudirman hingga ke depan sekolah Taman Siswa di Jalan Kartini.

Setibanya di Jalan Kartini, para pelajar yang ikut tawuran langsung kocar-kacir melihat wartawan dan polisi datang. Mereka berlarian ke arah Jalan Tombang, Kelurahan Timbang Galung, Siantar Barat.

Saat disisir ke Jalan Tombang, ratusan pelajar ternyata sudah berkumpul di sana. Mereka kemudian menyerang wartawan. Alhasil Yudha, Irfan dan Restu terjatuh dan terkena pukulan. Beruntung ketiganya tidak terkena lemparan batu.

Selanjutnya ratusan pelajar tersebut berlarian meninggalkan lokasi kejadian. Namun salah seorang pelajar diamankan polisi, yakni RP (16), warga Kecamatan Siantar Martoba.

"Tiap hari orang itu di sini. Tiap hari berkelahi. Sampai sore di sini. Berantem terus," kata Adlis Efendi, seorang warga Jalan Tombang yang resah dengan ulah para pelajar.

Warga lain menyebut, para pelajar itu kerap berkumpul di salah satu warung, "Di warung itu kumpul-kumpul. Merokok-merokok."

Warga berharap Perguruan Taman Siswa bisa lebih memperhatikan dan memberikan pembinaan kepada siswanya.

Sementara RP mengaku ia dan teman-temannya tawuran dengan pelajar dari SMK Persiapan. Motifnya adalah balas dendam.

"Kawan kami ada yang dipukuli (pelajar SMK Persiapan)," ujarnya.

Di Mapolres Siantar, RP kemudian meminta maaf kepada wartawan. Setelah itu RP dibawa ke rumahnya. Persoalan itu pun diselesaikan secara kekeluargaan.

Orang tua RP membuat surat pernyataan yang isinya berjanji bahwa anaknya tidak akan mengulangi perbuatannya. Apabila diulangi, orang tuanya bersedia jika RP diproses hukum.

(FHS/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi