Tambah Bahan Pangan, Warga Negerijahe Gotong Royong Buat Sagu

Tambah Bahan Pangan, Warga Negerijahe Gotong Royong Buat Sagu
Sejumlah warga desa Negerijahe bergotong royong mengolah sagu menjadi bahan makanan tambahan sehari-hari, Kamis (16/4) (Analisadaily/Alex Ginting)

Analisadaily.com, Karo - Sejumlah warga desa Negerijahe, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo, mengakui dampak mengikuti anjuran pemerintah dalam memutus matarantai penularan wabah COVID-19 untuk ‘tinggal di rumah’.

Hal itu berimbas kepada terjadinya krisis bahan pokok makanan utama Karo seperti beras terjadi, apalagi musim kemarau seperti ini. Warga pun bergotong-royong memanfaatkan sagu demi menambah bahan makan sehari-hari.

Demikian disampaikan beberapa warga Negerijahe, di antaranya Siti Beru Sinulingga, Harta Sembiring, Perlindungen Kembaren, Nande Elovani Br Sinulingga, Alam Ginting, Abel Gurukinayan, Gembira Pinem, Matias Kembaren, Sitimutiara Beru Sinulingga, Malem Ginting dan Sumarni Beru Pinem.

Sagu merupakan bahan makanan tradisional diolah dari pohon rumbia atau dapat juga dari pohon aren. Tapi umumnya dari pohon rumbia. Pengolahan sagu tidak susah. Tinggal memerasnya bagian teras batang yang telah ditumbuh dan diperas dengan air.

“Dari perasan dengan air, sari berupa tepung langsung jadi di endapan ember tempat memeras. Hasil olahan langsung dapat dimasak. Bisa dibuat berupa ondel-ondel atau dikukus, kata Harta saat ditemui Analisadaily.com di perladangan Malem Ginting, desa Negerijahe, Kamis (16/4).

“Kami warga Negerijahe bukan tidak ada beras. Tapi harus kami akui, sejumlah warga mulai krisis bahan baku makanan utama berupa beras. Dengan adanya sagu ini, makanan selingan terpenuhi sebelum makanan utama berupa nasi dimakan,” sambungnya.

Masih kata dia, memang harus akui, sejak wabah virus Corona menular ke seluruh dunia dan menewaskan banyak manusia di seluruh dunia, tekanan ekonomi terjadi, termasuk bagi sebagian warga Negerijahe.

“Ekonomi kami sangat berat. Apalagi disuruh berdiam di rumah dalam upaya bersama untuk memutus mata rantai penularan Corona. Musim kemarau lagi. Bercocok tanam juga terancam tidak tumbuh. Ya tentu sagu menjadi salah satu solusi membantu bahan baku makanan kami,” ujar Siti.

(ALEX/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi