Sosok Bobby Lebih Pas Pimpin Kota Medan

Sosok Bobby Lebih Pas Pimpin Kota Medan
Bobby Nasution saat berdialog dengan warga Gang Lampu I Bawah, Medan, Medan. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pasangan Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution-Aulia Rachman dinilai paling cocok untuk memimpin Kota Medan, karena Bobby anak muda generasi milenial.

Akademisi Departemen Politik Fisip USU, Faisal Mahrawa menyebut, dua kontestan yang berkontestasi di Pilkada Medan 2020, yakni Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dan Bobby Nasution-Aulia Rachman, berpeluang untuk menang.

Namun, dia menilai, paslon nomor 2 lebih pas untuk memimpin Kota Medan.

"Saya menilai, Bobby lebih pas memimpin Kota Medan," kata Faisal, Jumat (30/10).

Dia menilai, sosok Bobby yang milenial, sekaligus latar belakangnya sebagai orang dekat Presiden, tentu Bobby memiliki aksesibilitas yang tinggi dalam hal membangun komunikasi dengan Pemerintah Pusat.

Apalagi, sejauh ini Medan masih sangat mengandalkan Dana Alokasi Khususs (DAK) dari Pemerintah Pusat untuk menopang APBD Kota Medan dalam program pembangunan.

"Saya percaya Bobby punya aksesibilitas yang sangat tinggi dalam hal ini. Tentu Kota Medan akan lebih cepat mendapatkan DAU dan DAK karena bisa membangun komunikasi yang lebih cepat dibanding pasangan lain," katanya.

Selain itu, Bobby sebagai generasi milenial, juga diyakini memiliki pola pikir yang lebih kreatif dan inovatif dan lebih bisa beradaptasi dengan perkembangan digital yang lebih cepat yang terjadi saat ini.

Kata dia, Bobby juga diyakini bakal menjadi representatif bagi anak muda saat ini, yang sebagian besar merupakan generasi milenial untuk berkontribusi membangun Kota Medan.

Apalagi, perkembangan dunia saat ini, termasuk di Indonesia dan khususnya di Medan, sebagian besar telah berperspektif pemikiran kaum milenial. Dia mengambil salah satu contoh, munculnya perusahaan rintisan atau startup seiring semakin pesatnya perkembangan digital.

Pembangunan nyaris di segala lini, terutama bidang ekonomi kini sudah tak lepas dari teknologi digital.

"Tentu dengan pemikiran khas kaum milenial yang cenderung antimainstream, Bobby sangat tepat untuk membangun Kota Medan yang berbasis teknologi," jelasnya.

Selain itu, Bobby juga memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan UMKM yang diketahui sejak lama telah menjadi penopang ekonomi sebagian besar masyarakat.

Tentu dengan perkembangan digital yang ada, pemikiran-pemikiran dari anak muda seperti Bobby sangat dibutuhkan, terutama dalam mengintegrasikan sistem digital dalam dunia UMKM, mulai dari proses produksi hingga pemasaran.

Bobby juga diharapkan mampu menyelesaikan berbagai macam persoalan di Kota Medan yang tak kunjung selasai. Masalah perkotaan seperti minimnya ruang terbuka hijau, kemacetan, banjir hingga birokrasi yang cenderung korup masih terus terjadi di Medan. Kondisi ini tentu membuat warga Medan kurang nyaman.

Persoalan ini pun tidak kunjung dapat diselesaikan terutama pada dua periode kepemimpinan terakhir yakni periode pemerintahan Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin maupun era kepemimpinan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi