Proyek hotmix yang dikerjakan CV Bintang Barumun dengan pagu anggaran Rp 2,4 miliar lebih itu, baru hitungan bulan selesai dibangun. Namun dari amatan di lokasi, terlihat tekstur permukaan jalan sudah mulai terkelupas dan kasar. Selain itu bangunannya juga tidak rata dan padat.

Fakta ini terjadi diduga akibat gilasannya tidak maksimal. Sehingga terjadi kemiringan melintang dan kemiringan memanjang tidak sejajar. Biasanya jika gilasan dengan menggunakan PTR/peneumatic roler dan tandem roller maksimal, permukaan jalan tidak akan menggelembung dan kasar.

Buruknya pembangunan proyek hotmix ini, diduga konsultan pengawas tidak menjalankan tugasnya dengan maksimal. Sehingga fisik bangunan terlihat ada kejanggalan. Salah seorang warga yang biasa melintas di daerah itu juga mengeluh, akibat buruknya pengerjaan proyek hotmix tersebut.

"Ada beberapa meter jalannya kasar dan menggelembung, saya tidak tahu siapa pemborongnya ini," kata salah seorang warga yang sering melintas di daerah itu, Rabu (3/2).

Kadis PU Palas, melalui Kabid Bina Marga, Syafran Ilyas Nasution, ketika dikonfirmasi terkait proyek dimaksud mengatakan, tidak ada permukaan jalan yang terkelupas.

"Itu bukan terkelupas namanya, itu karena kemarin kita tambah lagi volumenya karena ada beberapa inci kurang volume ketebalannya," kata Syafran.

Syafran juga membantah ada permukaan jalan menggelembung akibat kurang gilasan.

"Memang kita akui ada beberapa titik yang kurang rapi, tapi itu bukan terkelupas," katanya.

Kendati demikian, Syafran berjanji akan menyurvei proyek hotmix tersebut.

"Nanti akan kita survei iya," katanya.

(ATS/RZD)