Ada Kekhawatiran Taliban Lakukan Aksi 'Door to Door'

Ada Kekhawatiran Taliban Lakukan Aksi 'Door to Door'
Pasukan bersenjata Taliban (Reuters)

Analisadaily.com, Kabul - Sebuah laporan penilaian PBB mengkhawatirkan aksi balas dendam yang akan dilakukan pasukan Taliban.

Kekhawatiran itu muncul setelah pasukan bersenjata Taliban berencana melakukan gerakan door to door untuk mencari musuh mereka beserta keluarganya.

Setelah mengambil alih Kabul pekan lalu untuk mengakhiri perang selama 20 tahun, Taliban telah berulang kali menjanjikan amnesti penuh sebagai bagian dari perbaikan ke depan.

Selain itu hak-hak perempuan juga akan dihormati secara penuh. Taliban berjanji akan menerapkan cara yang lebih positif dibanding pemerintahan brutal mereka pada 1996-2001.

Akan tetapi banyak warga Afghanistan yang tidak mempercayai itu sehingga mereka berusaha melarikan diri dari Kabul.

Menurut dokumen rahasia dari konsultan penilaian ancaman PBB, Taliban telah melakukan "kunjungan dari pintu ke pintu yang ditargetkan" untuk mencari orang-orang yang bekerja dengan pasukan Amerika Serikat dan NATO.

Laporan yang ditulis oleh Pusat Analisis Global Norwegia itu menyebut para pejuang Taliban juga menyaring orang-orang yang melakukan perjalanan ke bandara Kabul.

"Mereka menargetkan keluarga dari mereka yang menolak untuk menyerahkan diri, dan menuntut serta menghukum keluarga mereka sesuai dengan hukum Syariah," kata Direktur Eksekutif Pusat Analisis Global Norwegia, Christian Nellemann, dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (21/8).

Hidup di Bawah Ancaman

Menyikapi kekhawatiran tersebut, Taliban langsung membantahnya. Bahkan mereka beberapa kali telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan para pejuang dilarang memasuki rumah-rumah pribadi.

Ini juga menegaskan bahwa perempuan dan jurnalis tidak perlu takut di bawah aturan baru mereka, meskipun beberapa pekerja media mengaku telah dipukul dengan tongkat atau cambuk ketika berusaha merekam kekacauan yang terjadi di Kabul dalam beberapa hari terakhir.

Rob McBride dari Al Jazeera mengatakan laporan PBB tersebut bertentangan dengan jaminan yang diberikan Taliban.

"Taliban telah mengatakan bahwa mereka tidak tertarik pada tuduhan pembalasan. Tapi kita tahu bahwa di provinsi, di tingkat lokal, ada kasus orang yang menjadi sasaran. Ada pembalasan. Orang-orang telah terbunuh," kata Rob.

"Pertanyaannya adalah seberapa besar ini pekerjaan Taliban. Bahkan di tingkat lokal atau seberapa besar pembalasan antar individu, antar keluarga atau kelompok etnis. Itu menjadi sangat berantakan dan sangat membingungkan ketika Anda keluar ke provinsi-provinsi Afghanistan," tukasnya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi