Bandara di Kabul Dibuka untuk Terima Bantuan

Bandara di Kabul Dibuka untuk Terima Bantuan
Pemandangan di gerbang masuk Bandara Internasional Hamid Karzai yang telah ditutup untuk perawatan pesawat di Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. (West Asia News Agency (WANA) via Reuters)

Analisadaily.com, Dubai - Ariana Afghan Airlines melanjutkan beberapa penerbangan di Afghanistan antara Kabul dan tiga kota provinsi besar pada Sabtu (4/9). Pihak maskapai menyatakan itu setelah tim teknis dari Qatar membuka kembali bandara ibu kota untuk bantuan dan layanan domestik.

Penerbangan antara Kabul dan kota barat Herat, Mazar-i Sharif di Afghanistan utara dan Kandahar di selatan telah dimulai, kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya.

"Ariana Afghan Airlines dengan bangga melanjutkan penerbangan domestiknya," kata Maskapai dilansir dari Channel News Asia, Minggu (5/9).

Sebelumnya, duta besar Qatar untuk Afghanistan mengatakan tim teknis dapat membuka kembali bandara Kabul untuk menerima bantuan, menurut saluran berita Al Jazeera Qatar.

Landasan pacu bandara telah diperbaiki bekerja sama dengan pihak berwenang di Afghanistan, kata duta besar, menurut Al Jazeera, dalam langkah kecil lebih lanjut menuju kembalinya ke normalitas relatif setelah gejolak tiga minggu terakhir.

Pembukaan kembali bandara, jalur kehidupan vital dengan dunia luar dan di seluruh wilayah pegunungan Afghanistan telah menjadi prioritas tinggi bagi Taliban ketika mereka berusaha memulihkan ketertiban setelah penyitaan kilat mereka di Kabul pada 15 Agustus.

Bandara Kabul telah ditutup sejak berakhirnya pengangkutan udara besar-besaran yang dipimpin AS terhadap warganya, warga negara Barat lainnya, dan warga Afghanistan yang membantu negara-negara Barat. Berakhirnya evakuasi puluhan ribu orang itu menandai penarikan pasukan AS terakhir dari Afghanistan setelah 20 tahun perang.

Ribuan orang yang ingin meninggalkan Afghanistan, takut akan kehidupan di bawah pemerintahan Taliban, tertinggal ketika operasi evakuasi berakhir pada akhir Agustus.

Taliban, musuh Barat dalam perang dua dekade setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, telah menjanjikan perjalanan yang aman bagi mereka yang ingin pergi.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi