"Iya pastinya akan kita usut tuntas terkait kasus tersebut. Dalam waktu 3 Minggu Insya Allah berkas sudah dikirim ke kejaksaan," katanya, Jumat (15/4).

Ali menuturkan, saat ini kasus tersebut sudah berada di tahap penyidikan. Sementara saksi saat ini sudah sekitar 5 orang diperiksa.

"Kami akan menyelesaikan kasus tersebut sesuai dengan prosedur hukum. Tidak ada kata takut untuk memberantas premanisme," tegasnya.

Di samping itu, kuasa hukum YR, Riadi menyebutkan harapannya di bawah kepemimpinan Ali, pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus tersebut.

"Kita berharap, semua pihak yang menyaksikan kejadian tersebut bisa kooperatif datang dan mengatakan sejujurnya," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, diduga BM melakukan pengancaman terhadap YR yang merupakan seroang ibu rumah tangga menggunakan senjata tajam. Aksi itu dilakukan di hadapan anak berusia 10 tahun yang merupakan anak dari YR, warga Medan Amplas.

Pengancaman itu terjadi saat YR melihat lahan di Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai.

"Kejadiannya Sabtu, 16 Oktober 2021 kemarin. Saya beserta suami dan dua anak memenuhi undangan ayah teman saya untuk melihat lahan yang katanya mau di jual dan dikembangkan di daerah Sergai sekira pukul 14.00 WIB," jelas YR.

Merasa tak terima dengan perbuatan BM yang disebut-sebut preman setempat, YR pun melaporkan kejadian itu ke Polres Sergai dengan laporan bernomor LP/B/695/X/2021/SPKT/Polres Sergai/Polda Sumut.

(JW/RZD)