Orangutan yang Dievakuasi dari Mardindinding Karo Mati

Orangutan yang Dievakuasi dari Mardindinding Karo Mati
Proses operasi Orangutan yang dievakuasi dari kawasan Liang Melas Datas, Dusun Kutakendit, Desa Kutapengkih, Kecamatan Mardingding, Kabupaten Karo. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan – Orangutan Sumatera (Pongo abelii) yang dievakuasi dari kawasan Liang Melas Datas, Dusun Kutakendit, Desa Kutapengkih, Kecamatan Mardingding, Kabupaten Karo mati.

Orangutan malang itu dievakuasi dari pada Sabtu (21/1). Ada sejumlah luka dibadannya. Termasuk dugaan luka tembak. Setelah dilakukan perawatan di stasiun karantina orangutan, Batumbelin, Kabupaten Deli Serdang yang dikelola oleh SOCP, orangutan tersebut mati pada Minggu (22/1) petang.

Evakuasi dari Kutapengkih, dilakukan oleh Tim Human Orangutan Conflict Respon Unit (HOCRU) dari Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan dokter dari The Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP). Tidak ada satu pun personel Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut saat evakuasi.

Setelah dibawa ke Batumbelin, tim dari SOCP melakukan perawatan. Orangutan itu, mulai sadar setelah dibius sekitar pukul 16.00 WIB. Tim dokter memberikan makan dan minum menggunakan spuit. Tim terus melakukan pemantauan terhadap kondisi orangutan tersebut.

"Hasil pemeriksaan sinar X pada orangutan, terdapat retak pada tulang punggung dan bekas luka kekerasan fisik," kata Kepala BBKSDA Sumut Rudianto Saragih, Selasa (24/1).

Pada Minggu (22/1/2023) petang, orangutan mengalami kesulitan bernafas (pemafasan irregular).

"Orangutan tersebut tidak terselamatkan. Tindakan selanjutnya adalah melakukan nekropsi dan pengambilan darah orangutan untuk pemeriksaan lebih lanjut, setelah itu dilakukan penguburan," ucap Rudianto.

Rudianto mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan kekerasan yang dialami oleh satwa terancam punah itu. Nantinya tim akan melakukan gelar perkara hasil penyelidikan.

"Matinya itu bukan karena penyakit yang sudah lama. Tapi ada tindakan kekerasan. Ketika menurunkan secara paksa, atau mengikat secara paksa. Mungkin orangutannya stres, dugaan-dugaannya itu," pungkasnya.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi