Banjir Bandang, Transportasi Medan-Berastagi Lumpuh Total

Banjir Bandang,  Transportasi Medan-Berastagi Lumpuh Total
Selain membuat transportasi Medan-Berastagi lumpuh total, banjir juga menyeret satu mobil milik warga. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Karo - Hujan lebat melanda wilayah Tanah Karo Minggu (30/4) siang mengakibatkan banjir lumpur melanda wilayah perbatasan Karo dan Deliserdang. Bahkan lumpur dari hutan menutupi badan jalan nasional wilayah tikungan amoi km 48-49 sehingga Polres Karo memutuskan transportasi Karo-Berastagi ditutup total.

Hal serupa juga terjadi di sekitar hulu sungai Deli (Petani) sebelah pabrik PT Aqua km 53 banjir lumpur terjadi. Air dan lumpur meluap dari perbukitan mengalir ke badan jalan. Spontan pengguna jalan tidak bisa melintas. Kehadiran aparat Kepolisian dan TNI di lokasi mengamankan pengguna jalan ke luar badan jalan sehingga kemacetan berjam-jam terjadi.

Banjir lumpur yang mengalir ke badan jalan menjadi sorotan masyarakat luas akan fungsi pihak pimpinan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan. Bahkan pihak masyarakat di likasi banjir mengingatkan pihak Pemprovsu agar meninjau fungsi petugas Tahura.

"Di mana-mana penebangan kayu di wilayah Tahura terjadi. Fungsi Kelompak Tani Hutan (KTH) perlu dievaluasi dan ditinjau ke lokasi. Memperbaiki atau merusak," ujar Amon Purba terus terang.

"Saya khawatir Bandarbaru akan terkena banjir bandang lebih dahsyat. Coba lihat indikasi truk masuk parit disorong banjir km 48 akibat tekanan banjir dari hutan. Ini dampak pengerusakan hutan terjadi di tengah hutan. Memang di depan pinggir jalan raya kayu tidak ditebang. Di dalam bagaimana?," jelas warga lainnya.

Sampai berita ini dikirim pukul 19.20 Wib, kondisi kemacetan masih terjadi di wilayah perbatasan Karo-Deliserdang.

Petugas Kepolisian dan anggota TNI masih siaga di titik-titik rawan mengatur lalu lintas. Kapolres AKBP Ronny Nicolas Sidabutar dan anggotanya masih berjaga di wilayah perbatasan Karo-Deliserdang.

(ALEX/BR)

Baca Juga

Rekomendasi