Budaya 'Dalihan Na Tolu' Cegah Keroposnya Nilai Bangsa

Budaya 'Dalihan Na Tolu' Cegah Keroposnya Nilai Bangsa
Ketua Umum JBMI/Staf Khusus Wakil Presiden, Arif Rahmansyah Marbun berfoto bersama pengurus JBMI, antara lain Waketum DPP JBMI Lokot Nasution, Waketum DPP JBMI, Adlin Tambunan (Wakil Bupati Sergai) dan lainnya saat Halal Bihalal Idulfitri 1444 H di Medan, (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Budaya "Dalihan Na Tolu" harus terus dijalankan untuk mencegah keroposnya nilai-nilai luhur yang melekat dalam bangsa.

Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Jam'iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) yang juga Staf Khusus Wakil Presiden RI, H Arif Rahmansyah Marbun dalam Halal Bihalal JBMI di Medan, pekan lalu.

Kehadiran Ketua Umum JBMI disambut hangat ratusan kader JBMI se-Sumatera Utara.

Dalam siaran pers yang diterima Analisadaily, Rabu (3/5), disebutkan, kehadiran Ketua Umum JBMI disambut hangat kader organisasi di Sumut. Halal Bihalal itu dirangkai dengan penyerahan surat keputusan dewan pimpinan cabang (SK DPC) JBMI Se-Sumut ini.

Selain itu, ajang silaturahmi itu juga menjadi ajang diskusi Arif Rahmansyah Marbun yang didampingi Ketua Harian DPP JBMI Faisal Alfansury Simanjuntak, Ketua DPW JBMI Sumut, Iqbal P Simangungsong, Wakil Ketua DPW JBMI Sumut Arifai Tambunan, serta perwakilan dari unsur pengurus lainnya.

Diskusi yang berfokus pada penguatan visi misi tersebut, juga mengarah pada persiapan pelantikan pengurus DPC JBMI kabupaten/kota se-Sumut yang akan digelar pada Juni 2023, serta laporan kegiatan-kegiatan masing-masing DPC.

"JBMI bukanlah ormas biasa. Ini ormas istimewa. Kadernya datang dari beragam latar. Mulai ulama, kalangan lintas ormas islam, politisi dari berbagai lintas partai, birokrat, akademisi, kaum profesional, hingga pengusaha. Spirit Dalihan Na Tolu menjadi pegangan kuat JBMI," jelas Arif Rahmansyah.

Dengan semangat "Dalihan Na Tolu", sebuah falsafah Batak yang membawa pesan nasionalisme, memperkuat nilai luhur, dan penuh dengan harapan terwujudnya masyarakat yang hidup sejahtera serta selamat dunia dan akhirat.

Karena spirit itulah, gerakan JBMI diketahui banyak membuat keteladanan seperti disampaikan dalam acara tersebut. Misalnya, di Labuhanbatu Selatan (Labusel), JBMI secara kolektif saling membahu menggerakkan program pembinaan terhadap mualaf.

"Kami tak ingin para mualaf kembali kehilangan arah karena tidak mendapat wawasan tentang Islam sejak mereka mengucap syahadat," ungkap seorang pengurus DPC JBMI Labusel.

Di Labuhanbatu Utara (Labura), JBMI bahkan turut terlibat dalam merancang pembangunan daerahnya, dan menjalankan program gerakan panen raya bersama 8000 petani dan pembinaan terhadap pesantren di daerah tersebut. Banyak laporan lain dari DPC kabupaten/Kota lain yang saling menginspirasi dan menjadi teladan.

(GAS/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi