Rusia Masih Memblokir Pengiriman Bantuan untuk Korban Bendungan Jebol

Rusia Masih Memblokir Pengiriman Bantuan untuk Korban Bendungan Jebol
Seorang penduduk setempat melihat bangunannya yang kebanjiran setelah bendungan Nova Kakhovka jebol, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di desa Afanasiivka yang banjir di wilayah Kherson, Ukraina, 12 Juni 2023 (Reuters/Oleksandr Klymenko)

Analisadaily.com, California - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuding Rusia terus memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang dikuasai di Ukraina timur yang terkena dampak jebolnya bendungan Kakhovka.

Jebolnya bendungan pada 6 Juni menggenangi sebagian besar wilayah Kherson di bawah kendali Rusia dan Ukraina, memaksa ribuan orang melarikan diri dan memicu kekhawatiran akan bencana lingkungan.

"Pemerintah Federasi Rusia sejauh ini telah menolak permintaan kami untuk mengakses daerah-daerah di bawah kendali militer sementara," kata koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina, Denise Brown, dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (18/6).

"PBB akan terus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menjangkau semua orang - termasuk mereka yang menderita akibat penghancuran bendungan baru-baru ini - yang sangat membutuhkan bantuan untuk menyelamatkan nyawa, di mana pun mereka berada," kata Brown dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Senin (19/6).

"Kami mendesak pihak berwenang Rusia untuk bertindak sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum kemanusiaan internasional," tambahnya.

Pada hari Sabtu (17/6), para pejabat di wilayah yang dikuasai Rusia mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat jebolnya bendungan telah meningkat menjadi 29 orang, sementara Kyiv mengatakan jumlah yang tewas di wilayahnya meningkat menjadi 16 orang, dengan 31 orang masih hilang.

Kyiv menuduh Moskow meledakkan bendungan di Sungai Dnipro, sementara Rusia menyalahkan Ukraina.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi