Kedatangan Kapolsek ini disambut oleh Kepala SMP Swasta Pancasila, Arifin, dan dewan guru serta para siswa.

Kapolsek Tobat Sihombing dalam arahannya dihadapan guru dan siswa mengatakan, kedatangannya untuk melakukan penyuluhan tentang perundungan dan penyuluhan hukum.

"Kami ke sekolah untuk memberi arahan dan penyuluhan tentang perundungan, bahwa kita sudah melihat dan mengetahui dengan perkembangan zaman, era digital muncul perilaku tidak menyenangkan, yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan, baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok orang," kata Kapolsek.

Di era digitalisai ini, lanjut Tobat, sangat memengaruhi perkembangan situasi dan dinamika pola pikir setiap warga masyarakat, dengan mudahnya mengakses dan memviralkan sesuatu yang tidak memiliki fakta, atau hal lain yang sifatnya memojokan seseorang, terkhusus anak-anak. Atau memiliki kepentingan lain yang dikehendaki oleh seseorang atau kelompok tertentu.

Dengan munculnya upaya perundungan oleh seseorang atau kelompok tertentu, akan merugikan objek atau target atau seseorang anak, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dini dengan memberikan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat dan pihak sekolah, terkhusus kepada pelajar.

"Maka diharapkan kepada orang tua, guru dan pelajar agar selalu waspada, sehingga kegiatan perundungan dapat dihindarkan," sebut Kapolsek.

Tobat juga mengajak kepada pihak sekolah dan pelajar untuk mampu berkolaborasi serta kerja sama kepolisian, suatu langkah upaya mencegah pelajar untuk tidak terlibat sebagai pengguna narkoba, serta kejahatan dan pelanggaran lainnya.

"Polri siap dan terbuka, jika pihak sekolah membutuhkan kehadiran Polri dalam memberikan bimbingan, peyuluhan demi mencerdaskan anak bangsa," tutup Tobat.

(BAH/RZD)