"Pada perinsipnya Sumut sudah siap menangani haji 2024, baik soal keberangkatan dan pemulangan. Termasuk juga soal administrasi, mental petugas serta perlengkapan lainnya," kata KaKanwil Kemenag Sumut, Ahmad Qosbi Nasution, didampingi Kabid Haji dan Umrah, Zulfan Efendi, saat bertolak dari Bandara Kualanamu, Selasa (28/11).

Disoal quota haji Sumut tahun 2024, menurutnya sejauh ini masih tetap disekitaran 8.238 jemaah, dan ini belum termasuk quota tambahan secara nasional sekitar 20 ribu jemaah.

"Kita masih menunggu aturan dari pusat, terkait quota tambahan," ucapnya.

Kemudian dalam pemberangkatan jemaah tahun 2024, penggabungan suami/istri, orang tua dan pendamping lansia sejauh ini tidak ada lagi, karena fokus pemberangkatan lansia.

Terkait dengan penetapan Panitia Kerja (Panja), Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2024 ditetapkan sementara sebesar Rp 93,4 juta. Menurut Qosbi masih dibuat lagi regulasinya, Perpres atau Kepres. Bahwa Rp 93,4 juta ini adalah BPIH. Mulai dari komsumsi, akomodasi transportasi, obat-obatan dan semuanya itulah biayanya secara nasional.

Nanti setelah aturan dan regulasi, jemaah itu akan membayar sekitar 60 persen. 40 persen subsidi dari biaya optimalisasi dan 60 persen dibayar jemaah. Jadi rata-rata secara nasional jemaah hanya membayar sekitar Rp 53 jutaan dari BPIH Rp 93,4 juta. Baru nantinya disesuaikan lagi dengan embarkasi.

Sementara untuk Sumut embarkasi termurah kedua setelah Aceh. Jadi diperkirakan nanti Sumut sekitar Rp 47 juta sekian tambahan dari setoran awal.

“Berarti kalau Sumut Rp 47 juta dikurangi setoran awal Rp 25 juta, berarti jemaah haji Sumut tahun 2024 hanya membayar Rp 22 juta per jemaah. Biaya ini sudah tergolong murah jika dibandingkan dengan biaya umrah hanya 12 hari sekitar Rp 30-an juta. Tentu ini menurut saya sangat murah,” terangnya.

Untuk biaya pelunasan haji 2024 sejauh ini Kemenag Sumut masih menunggu Perpres.

(KAH/RZD)