2 Anak Indonesia Menang Lomba Mengingat Tingkat Dunia di Hongkong

detikNews - Jakarta, Indonesia berhasil menyabet penghargaan bergengsi pada lomba Asia Memory Championship dan 3rd Hongkong Open Memory Championship. Indonesia bersaing dengan belasan negara lainnya.

Pada keterangan pers yang diterima, Minggu (24/8/2015), terdapat 100 orang dari 11 negara bertanding di dua ajang Internasional yang diadakan oleh Asia Memory Sports Council ini termasuk Indonesia. 8 Negara Asia seperti Hongkong, China, Jepang, Filipina, Mongolia, Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, dan 3 Negara non Asia Swedia, Amerika, dan Jerman ikut andil dalam uji kemampuan daya ingat tingkat Internasional.
Ada 10 jenis pertandingan yang diperlombakan pada kompetisi ini yaitu :

1.15 menit mengingat wajah dan nama (Names & Faces)

2.15 menit mengingat urutan kata acak (Random Words)

3.30 menit mengingat urutan angka binary acak (Binary Numbers)

4.5 menit mengingat urutan angka acak (Speed Numbers)

5.15 menit mengingat urutan gambar abstrak acak (Abstract Images)

6.30 menit mengingat angka acak (Random Numbers)

7.30 menit mengingat urutan kartu remi yang telah dikocok (Random Cards)

8.5 menit mengingat tahun dan kejadian (Historic Future Dates)

9. Mengingat angka acak yang diucapkan dalam interval 1 detik per 1 angka (Spoken Numbers), dan

10. Mengingat secepat-cepatnya 1 deck kartu remi (52 kartu) yang telahg dikocok (Speed Cards).

Tim Memory Sports Indonesia beranggotakan Yudi Lesmana (Ketua Tim dan peserta), Shafa Annisa ( 10 tahun, peserta dari Kaltim), Fakhri Shafly ( 14 tahun, peserta dari Jakarta), Aris Rinaldi (Arbiter Memory Sports Indonesia), dan Siti Jawariah (Official) berhasil membawa harum nama bangsa di kancah dunia. 

"Tidak tanggung-tanggung, Shafa berhasil memecahkan rekor dunia kategori anak-anak dalam cabang "Names and Faces" dengan mengingat 88 wajah dan nama dalam waktu 15 menit. Selain Rekor dunia, Shafa juga berhasil meraih 1 Medali Emas di cabang Names & Faces dan 1 Medali Perak di Cabang Spoken Numbers pada Asia Memory Championship," ujar Ketua Asosiasi Memory Sports Indonesia Yudi Lesmana.

Yudi yang juga bertanding, juga berhasil mengamankan 1 Medali Emas di cabang Random Words Asia Memory Championship dan 1 Medali Perak di cabang Random Words 3rd Hongkong Open Memory Championship. 

"Selain itu, Yudi juga berhasil mendapat gelar tambahan, Asia Memory Master (AMM), yang saat ini hanya ada 16 orang dari seluruh negara-negara di Asia disamping Gelar Grandmaster of Memory yang telah didapatkan pada World Memory Championship di tahun-tahun sebelumnya," terangnya. 

"AMM diberikan atas pencapaian poin kompetisi lebih dari 4000 secara keseluruhan dan memenuhi 3 syarat utama yaitu mampu mengingat minimal 700 angka dan 364 kartu acak masing-masing dalam waktu 30 menit serta berhasil menyelesaikan nomor speed cards dalam waktu kurang dari 60 detik," sambungnya.

Walaupun dengan dana terbatas, Tim Memory Sports Indonesia tetap menunjukkan taringnya di mata dunia. Bukan hanya mengirim peserta, Asosiasi Memory Sports Indonesia mengirimkan arbiter memory sports, Aris Rinaldi, untuk ditraining secara Internasional di ajang ini. (fiq)

()

Baca Juga

Rekomendasi