Ustaz Sigi Nur: Paling Kecil Mudaratnya Akhyar

Ustaz Sigi Nur: Paling Kecil Mudaratnya Akhyar
Ustaz Sigi Nur Raharja alias Gus Nur tausiyah di masjid Al Ma'Ruf Jalan Sidorukun, Senin (28/9). (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Ustaz Sigi Nur Raharja alias Gus Nur mengingatkan masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang mudaratnya (kerugian) lebih kecil.

"Tidak ada calon yang 100 persen bersih, tapi pilih mudaratnya yang paling kecil. Saya tidak mencari muka, tapi saya melihat yang paling kecil mudaratnya Akhyar," kata Gus Nur usai salat subuh berjamaah di masjid Al Ma'Ruf Jalan Sidorukun, Senin (28/9).

Kata dia, tolak ukur yang dimaksudnya kecil yakni dilihat dari partai yang diusung dan aura calon tersebut.

"Tolak ukurnya yakni partai. Kita lihat partai pendukung Akhyar lebih sikit koruptornya. Kedua aura, walau melihat pak Akhyar singkat, tapi auranya tampak terlihat," ujarnya.

Ia juga mengingatkan kepada calon pemimpin untuk memikirkan kemaslahatan masyarakatnya.

"Jadi ada beberapa hal yang harus diingat agar kota ini selamat, mengedepankan kepentingan umat. Seperti jangan makan dulu saat tetanggamu masih kelaparan. Jangan tidur enak sebelum tetanggamu lepas dari riba, dan selesaikan dulu urusan orang lain baru urusan kita," pesannya.

Pada saat itu, Akhyar siap berbuat untuk kepentingan Medan. Namun ia hanya ingin menjadi Akhyar Nasution yang biasa bagaimana masyarakat menilainya saat ini.

"Kalau mau apa tetap ingin jadi Akhyar Nasution saja. Tapi untuk Medan, nawaitunya dulu, yang jelas bersama ustaz Salman keinginan kita membangun Medan yang berkarakter dan relijius dalam menghadapi tantangan yang kompleks," ujar Akhyar.

Akhyar menjawab pertanyaan terkait adanya rencana pembangunan sekolah tahfiz gratis Kota Medan jika terpilih.

"Untuk menjawab itu, kita pelajari dulu. Walau sebagai Wali Kota gak bisa juga seenaknya menganggarkan. Tapi gak menutup kemungkinan ini bisa direalisasikan. Mengingat sejauh ini saya dan Salman terus aktif membangun komunikasi dengan para ulama demi menciptakan Kota Medan kota yang relijius," tutur Akhyar.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi