Murray Pertanyakan Protokol Covid-19 Setelah Dites Positif

Murray Pertanyakan Protokol Covid-19 Setelah Dites Positif
Andy Murray (Reuters/Charles Platiau/File Photo)

Analisadaily.com, Inggris - Mantan petenis nomor satu dunia, Andy Murray, mempertanyakan protokol kesehatan Lawn Tennis Association (LTA) di fasilitas pelatihan setelah ia dinyatakan positif Covid-19 dan harus absen di Australia Terbuka.

Pemenang tiga kali Grand Slam itu terpaksa mundur dari mayor pertama 2021 di Melbourne setelah dia tidak dapat menemukan apa yang disebutnya "karantina yang bisa diterapkan" setelah tes positif pada 14 Januari.

"Saya berpegang pada semua protokol. Saya tidak dapat mengambilnya di tempat lain karena saya tidak meninggalkan rumah saya atau National Tennis Center (NTC) selama 10 minggu, dan kemudian ada beberapa kasus positif di sana," kata pemain berusia 33 tahun itu dilansir dari Channel News Asia, Minggu (7/2).

"Ketika kami pergi ke NTC pada bulan April, jika ada enam lapangan dalam ruangan, Anda hanya bisa berlatih di satu, tiga dan lima. Tidak ada pengujian, tetapi gym ditutup dan aksesnya dibatasi. Sedangkan setelah Natal Anda memiliki tempat dalam ruangan di mana mereka menggunakan semua enam lapangan dan banyak orang di gym," tuturnya.

LTA mengatakan secara konsisten mengikuti petunjuk pemerintah.

"Tidak mungkin bagi staf LTA untuk mengawasi setiap bagian gedung secara terus menerus, pada akhirnya individu bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri dan memastikan mereka mengikuti aturan," kata badan pengatur dalam sebuah pernyataan.

Murray mengatakan istrinya Kim dan tiga anaknya juga dinyatakan positif.

"Keluarga saya baik-baik saja. Saya marah karena saya melewatkan turnamen dan tidak bisa pergi ke Australia. Tetapi poin yang lebih penting adalah bahwa ini bukan hanya tentang turnamen tenis ketika saya akan kembali dan memberikan virus kepada semua keluarga saya dan menulari mereka. Saya peduli tentang itu," tegasnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi