Kopaja Minta Wali Kota Binjai Evaluasi PD Angkutan dan PDAM Tirtasari

Kopaja Minta Wali Kota Binjai Evaluasi PD Angkutan dan PDAM Tirtasari
Poster Kopaja saat memenangkan pasangan Juliadi dan Amir Hamzah dalam Pilkada Binjai 2020 (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Binjai - Komunitas Pemuda Jawa (Kopaja) Kota Binjai mengingatkan Wali Kota Binjai agar mengevaluasi manajemen PD Angkutan dan PDAM Tirtasari.

Ketua Kopaja Binjai, Hari Wahyudi, mengatakan komunitasnya dibentuk untuk memenangkan pasangan Juliadi-Amir Hamzah dalam Pilkada Binjai pada 9 Desember 2020 lalu dengan jargon "Uwes Wayahe".

"Kita sudah pengantarkan kemenangan Pak Amir Hamzah menjadi Wali Kota dan sekarang tugas kita mengingatkan Pak Wali dalam bentuk pengawalan," kata Hari, diterima Analisadaily.com, Kamis (1/7).

"Apalagi saat ini Pak Wali sedang gencar-gencarnya menaikan PAD (pendapatan asli daerah) Kota Binjai. Jangan sampai Pak Wali melakukan blunder. Angan-angan menaikan PAD malah PAD Kota Binjai anjlok akibat kerugian yang terjadi akibat PD Angkutan dan PDAM Tirtasari yang masih disubsidi Pemko Binjai setiap tahunnya," ungkapnya.

Menurutnya kerugian dua perusahan daerah itu sudah lama terjadi. Namun pihaknya hanya akan membahas kerugian PD Angkutan dan PDAM Tirtasari pada tahun 2020, mengingat Pemko Binjai mendapat kategori wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI tahun ini.

"Kita tidak mau penghargaan yang diberikan BPK menjadi sia-sia. Penyertaan modal Pemko Binjai untuk PD Angkutan tahun 2019 sebesar Rp4.668.441.383 dan mengalami kerugian Rp4.017.556.803. Sedangkan tahun 2020 Pemko Binjai memberi modal sebesar Rp4.668.441.383 dan mengalami kerugian sebesar Rp4.306.263.835. Data ini bersumber dari laporan perubahan ekuintas PD Angkutan Kota Binjai pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2020," ujar Hari.

"Sementara piutang usaha PDAM Tirtasari pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp11.304.879.202 dan Rp9.347.080.901. Sementara laba kumulatif tahun sebelumnya per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp57.156.990.993 dan Rp56.817.887.298 serta penyertaan modal Pemko Binjai sebesar Rp2.000.000.000 pada tahun 2019 dan tahun 2020. Ini sesuai laporan keuangan tahun buku 2020 BPK RI," sebutnya.

Hari menyebut kerugian ini terjadi dikarenakan Dirut PDAM Tirtasari dan Dirut PD Angkutan Kota Binjai tidak mampu mengelola instansinya sehingga Pemko Binjai harus terus-terusan memberi subsidi agar kedua perusahaan tersebut tidak kolaps.

"Dalam lima tahun terakhir, PDAM Tirtasari yang dipimpin Taufiq maupun PD Angkutan yang dipimpin Ali Ahmad Nasution selalu mengalami kerugian dan disubsidi Pemerintah Kota Binjai," sebutnya.

Hari berharap Wali Kota Binjai segera meninjau kembali kedua BUMD tersebut agar PAD benar-benar naik. Sebab menurutnya, jika situasi ini diteruskan bisa menjadi bumerang bagi Wali Kota Binjai.

"Mengapa saya mengintakan Wali Kota Binjai tentang hal ini, agar Wali Kota bisa mewujudkan visi dan misinya waktu kampanye dulu. Tugas Kopaja sudah selesai mengantarkan Pak Amir Hamzah untuk menduduki kursi tertinggi di Kota Binjai. Sekarang tugas kami untuk mengawal Pak Wali agar visi dan misi waktu kampanye dapat terwujud," jelas Hari.

"Bagaimana menaikan PAD Kota Binjai jika internal BUMD saja masih merugi setiap tahunnya. Sekda Binjai yang baru dilantik diharapkan bisa membantu Wali Kota untuk menyelesaikan permasalahan kerugian yang terus terjadi di PDAM Tirtasari dan PD Angkutan. Ini harus menjadi tugas pertama Sekda Kota Binjai, Bapak Irwansyah Nasution. Komunitas Pemuda Jawa Kota Binjai akan selalu mengawal permasalahan ini," tukasnya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi