Pengeboman di Sekitar Bandara Kabul Tewaskan Ratusan Orang

Pengeboman di Sekitar Bandara Kabul Tewaskan Ratusan Orang
Sejumlah korban menjalani perawatan di rumah sakit darurat akibat pengeboman di sekitar Bandara Kabul (Reuters)

Analisadaily.com, Kabul - Keluarga korban pengeboman di sekitar Bandara Kabul berteriak-teriak untuk mencari informasi terkait kondisi keluarga mereka.

Puluhan keluarga berkerumun di luar Rumah Sakit Darurat Kabul pada hari Jumat (27/8). Salah satunya Muzda Nikanjam (17) bersama ibunya, Zarghuna.

Muzda sangat ingin tahu kabar mengenai kondisi ayahnya, Abdol Naser, yang telah menjalani perawatan selama lebih dari 15 jam di rumah sakit tersebut.

Sebelumnya atas desakan mantan rekannya di dinas intelijen Afghanistan, Abdol Naser bergabung dengan ribuan orang lainnya di bandara dengan harapan dapat melarikan diri dari Afghanistan setelah Taliban mengambil alih pemerintahan.

Setelah enam jam Naser berdesakan di luar bandara, tiba-tiba sebuah bom meledak yang menewaskan sekitar 175 orang dan melukai 120 lainnya.

"Suami saya pergi ke bandara dengan ID intelijennya, berharap bisa keluar," kata Zarghuna, dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (28/8).

Sebelum tiba di bandara pada hari Kamis (26/8), Naser tidak keluar rumah selama 12 hari karena khawatir Taliban akan mengenalinya sebagai orang yang bekerja di dinas intelijen.

Dia awalnya berencana melarikan diri dari Afghanistan, kemudian meminta anak dan istrinya agar menyusul ke negara pelariannya.

Akan tetapi setelah ledakan bom tersebut, Zarghuna menerima telepon yang mengatakan bahwa suaminya terluka.

Ketika Zarghuna dan Muzda tiba di luar rumah sakit, mereka bertemu dengan sekelompok orang, masing-masing berusaha mencari tahu apa yang telah menimpa keluarga mereka.

"Mereka tidak memberi kami izin untuk melihatnya. Perut dan tangannya terluka. Kami hanya melihat fotonya dan dia berdarah," jelas Zarghuna.

Zarghuna hanya mengetahui bahwa suaminya berada di unit perawatan intensif dan membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Staf di Rumah Sakit Darurat mengatakan setidaknya ada 100 orang yang terluka parah telah dibawa ke fasilitas tersebut sejak pengeboman pada Kamis malam waktu setempat.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi