Dosen UMSU Tingkatkan Kapasitas Produksi Minuman Herbal Tradisional

Dosen UMSU Tingkatkan Kapasitas Produksi Minuman Herbal Tradisional
Dosen UMSU tingkatkan kapasitas produksi minuman herbal tradisional (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Asahan - Di masa pandemi Covid-19 saat ini, minuman herbal kembali banyak dibicarakan masyarakat, karena diyakini mampu meningkatkan imun tubuh bagi yang mengkonsumsinya.

Masyarakat yakin dengan minuman hasil ramuan tradisional ini karena terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak memiliki efek samping bagi yang mengkonsumsi. Saat ini kebanyakan minuman herbal banyak diproduksi oleh industri besar yang menghasilkan produk yang menyebar luas ke plosok nusantara.

Akan tetapi, di kalangan masyarakat kecil, masih banyak yang memproduksinya sendiri dan beberapa masyarakat memproduksi dan dijadikan usaha rumahan (UKM) yang dapat menambah pemasukan.

Masyarakat yang memproduksi minuman herbal untuk dijual sering kali terkendala pada sistem produksi dan perizinan edarnya. Masyarakat kesulitan untuk menyediakan mesin produksi agar dapat memproduksi secara banyak, dan tidak memilki pengetahuan tentang sistem peningkatan kelembagaan usaha serta perijinannya.

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berniat untuk membantu permasalahan ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Desa Tanjung Alam, Sei Dadap, Asahan, Sumatera Utara.

Mitra saat ini memproduksi minuman herbal dengan alat-alat rumah tangga sederhana seperti menghaluskan bahan dengan menggunakan blender elektrik, memasak bahan-bahan secara manual yang menguras tenaga karena harus selalu mengaduk bahan yang dimasak, dan bahan yang sudah masak harus di giling kembali sampai menjadi tepung.

Kegiatan Pengabdian diketuai oleh Wawan Septiawan Damanik, dan didampingi anggota sebanyak 2 orang yaitu Gustina Siregar dan Dewi Andriany. Solusi yang diberikan kepada mitra/masyarakat memberikan teknologi mesin produksi yang dapat membantu permasalahan mitra yaitu, mesin memasak dan mengaduk otomatis, mesin penggiling bahan basah, dan mesin penggiling bahan kering.

“Dengan memberikan mesin ini, yang awalnya mitra hanya mampu memproduksi bubuk minuman herbal 4 kg per hari, kini dengan menggunakan mesin, mitra mampu memproduksi bubuk minuman herbal hingga mencapai 20 kg per hari. Dengan peningkatan produksi bubuk minuman herbal, kini mitra dapat memasarkan hasil produksi ke masyarakat dengan jumlah yang besar,” kata Wawan, Rabu (29/9).

Kegitan pengabdian kepada masyarakat ini didanai sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek). Harapan kedepannya, UKM yang dijalankan masyarakat-masyarakat semakin maju dan dapat menyejahterakan kehidupan masyarakat sekitar maupun luas.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi