Gempabumi Magnitudo 6,6 di Samudeta Hindia Barat Aceh, Tak Berpotensi Tsunami

Gempabumi Magnitudo 6,6 di Samudeta Hindia Barat Aceh, Tak Berpotensi Tsunami
Gempabumi Magnitudo 6,6 di Samudeta Hindia Barat Aceh, Tak Berpotensi Tsunami (BMKG)

Analisadaily.com, Aceh - Wilayah Samudera Hindia Barat Aceh diguncang gempa tektonik, Sabtu (30/12) pukul 12.19 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,3.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,50° LU ; 93,00° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 372 Km arah Barat Daya Kota Calang, Aceh pada kedalaman 12 Km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas di Zona Investigator Fracture Zone (IFZ). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar geser,” sebutnya.

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Aceh Selatan dan Simeulue dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Aceh Barat Daya dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Aceh Besar dan daerah Banda Aceh dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.

Hingga pukul 12.41 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” pungkasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi