Jalan di Merelan Rusak, Akhyar: Kita Sudah Siapkan Cara Penyelesaiannya

Jalan di Merelan Rusak, Akhyar: Kita Sudah Siapkan Cara Penyelesaiannya
Akhyar Nasution saat bersama warga Lingkungan XI di Masjid Al Jihad Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan, Minggu (27/9). (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Calon Wali Kota Medan Nomor, Ir Akhyar Nasution, memohon maaf karena jalan di Marelan rusak. Namun begitu, ia mengaku sudah memiliki cara untuk menyelesaikanya.

"Sesungguhnya, sering saya kemari. Lewat, kadang naik kereta sendiri. Kadang juga salat sendiri, tanpa protokol pemerintahan. Saya memohon maaf jika jalan di sini rusak,” kata Akhyar saat salat Isya berjemaah bersama warga Lingkungan XI di Masjid Al Jihad Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan, Minggu (27/9).

“Kami sudah memiliki cara penyelesaiannya, jadi banyak tertunda. Insya Allah, yang tertunda ini bisa kita laksanakan tahun depan," harapnya.

Kata dia, meski jauh dari pusat kantor pemerintahan, tapi Akhyar terus mengamati perkembangan Marelan ini. Menurut dia, Marelan ini daerah yang paling cepat, baik penduduk maupun ekonominya.

"Artinya marelan ini sangat pesat pertumbuhannya. Begitu pun ada kekurangan, terutama banjir,” tuturtnya.

“Beberapa kali saya amati, ketika hujan deras, walaupun memiliki 2 sungai seperti Sungai Deli dan Sungai Berdera, ternyata Sungai Deli ini ketinggiannya di atas tanah, makanya air tidak bisa tertampung di drainase,” paparnya.

“Kami sudah punya rencana, dengan membuat folder folder atau kolam kolam dan nantinya akan dipompa untuk dialirkan kembali ke sungai. Seluruh Marelan ini tergenang, apalagi di Paya Pasir. Mohon doakan kami agar dapat melaksanakan pengerjaan tersebut," sambungnya.

Saat sesi tanya jawab, Aris dan Riswan, mempertanyakan komitmen Akhyar mengenai keumatan dan menanyakan soal keyakinan Akhyar apakah bisa menang dan bagaimana soal pemberantasan korupsi.

"Kami sangat menentang oligarki, pertanyaan saya, apakah bapak yakin bisa menang? Apakah selama ini bapak sudah melakukan pemberantasan korupsi," tanya Riswan.

"Komitmen keumatan, pertama dalam upaya pembangunan masjid, meski pemerintah tidak membangun masjid, kami turut memberikan bantuan. Tidak hanya masjid, tapi rumah ibadah lainnya. Kemudian bantuan insentif kepada penggali kubur, bilal jenazah, guru mengaji, pemerintah tidak bisa memberikan banyak, namun kita memberikan insentif," tuturnya.

"Mohon maaf kami, tiga Wali Kota Medan berurut-turut. Di masjid ini saya bersumpah, kalimat mamak yang saya ingat. Akhyar, jangan kau ambil apa yang bukan hak kau. Alhamdulillah, dalam menjadi Wakil dan Wali Kota, boleh bapak cek kepada pejabat di Pemko Medan, saya tidak pernah meminta sepeser pun. Karena saya tidak pernah meminta, saya tidak punya beban, jadi saya bisa mengambil tindakan, kepada staf yang melakukan kejahatan," ucapnya.

Dia lanjut menjelaskan, pemberantasan korupsi tidak hanya omongan, tapi praktekan. Akhyar mengatakan, dalam hidup ini, omongan ibunyalah yang ia jalankan.

“Saya tidak kaya raya, yang mana hak saya, saya ambil. Tapi yang bukan, saya tinggalkan. Saya mencoba membangun moralitas saya di hadapan anak buah saya. Saya mencoba menjadi contoh," jawabnya.

Di sisi lain, Akhyar bertarung dalam Pilkada Medan ini untuk membuat Medan semakin baik.

"Chairil Anwar pernah menyebutkan, hidup itu sekali, berarti, setelah itu mati. Nawaitu saya cuma itu pak, saya adalah orang yang patuh, tapi kalau kelewatan, saya akan melawan," tutupnya.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi