Tabrakan KA vs Angkot, Lakukan Tes Narkoba Pada Semua Sopir

Tabrakan KA vs Angkot, Lakukan Tes Narkoba Pada Semua Sopir
Petugas Kepolisian tampak memeriksa angkutan kota pasca ditabrak Kereta Api jurusan Binjai-Medan di Jalan Skip, Medan, Sabtu (4/12) (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Kecelakaan maut antara Kereta Api (KA) Sri Lelawangsa jalur Binjai-Medan dengan angkutan kota 123 rute Pancurbatu-Kayuputih di perlintasan Jalan Sekip, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Sabtu (4/12), lalu berbuntut panjang.

Polisi menetapkan Harto Manalu, sopir angkot yang ditabrak KA sebagai tersangka sehingga menyebabkan penumpang kehilangan nyawa. Polisi mendapati fakta, Harto positif menggunakan sabu. Setelah ditahan, dia menjalani pemeriksaan intensif di Markas Polrestabes Medan.

Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara, Komisaris Besar Hadi Wahyudi mengatakan, Harto menjalani serangkaian tes narkoba, termasuk pemeriksaan urine dan hasil pemeriksaan dia dinyatakan positif menggunakan narkoba.

Wakil Sekretaris Majelis Nasional Perhimpunan Pergerakan 98, Potan Edi Siregar, mendesak Kepolisian dan Dinas Perhubungan secara berkala melakukan uji sampel urine sopir angkot di Sumatera Utara terutama di Medan. Perulangan peristiwa tabrakan angkot dengan KA, ujar Potan harus diakhiri agar tidak ada warga yang mati sia - sia.

"Temuan di lapangan di perlintasan Jalan Sekip Medan, jelas sopir angkot yang salah. Jika kemudian Polisi menemukan sopir dalam pengaruh narkona dan minuman keras, lantas apa tanggung jawab pemerintah menghentikan peristiwa serupa agar tidak terulang," tegas Potan, Senin (6/12) malam.

Kata dia, jawabannya adalah pengawasan. Sebab, menurut dia, penumpang tidak pernah tahu, sopir dalam pengaruh narkoba atau minuman keras. Yang berhak tahu dan harus tahu kondisi sopir adalah Polisi dan Dinas Perhubungan.

Selain tes narkoba berkala, mendesak Dinas Perhubungan mencabut izin trayek angkot yang sopirnya tidak memiliki SIM dan kedapatan mengkonsumsi narkoba.

"Ini sebagai bentuk pertanggung jawaban agar manajemen perusahaan angkot tidak lepas tangan mempercayakan armadanya dikelola sopir ugal - ugalan dan pengguna narkoba yang bisa menyebabkan orang lain kehilangan nyawa," tutur Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Medan ini.

Masih kata Potan, selain melakukan aksi simpati di lokasi terjadinya peristiwa tabrakan di perlintasan KA Jalan Sekip dengan menabur bunga dan berdoa untuk para korban tabrakan nahas itu.

"Semoga tidak ada lagi peritiwa seperti ini terulang. Polisi, Dinas Perhubungan dan manajemen perusahaan angkot harus melakukan pengawasan yang serius kepada sopir," tambah Potan.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi