Dinas Ketahanan Pangan Medan Sidak Beras Sintetis di Pasar Pringgan

Dinas Ketahanan Pangan Medan Sidak Beras Sintetis di Pasar Pringgan
Dinas Ketahanan Pangan Medan Sidak Beras Sintetis di Pasar Peringgan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Medan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar tradisional Pringgan Medan, Rabu (11/10).

Dalam sidak itu, petugas mengambil uji sampel beras jenis premium yang sempat viral di media sosial karena diduga mengandung bahan dasar plastik atau beras sintetis.

Kadis ketahanan pangan, pertanian, dan perikanan Kota Medan Gelora Kurnia Putra Ginting mengatakan bahwa ada 7 titik toko grosir dan eceran yang disidak, dengan total 15 jenis sampel. Dalam uji sampel tersebut, juga diturunkan petugas serta satu unit bus laboratorium keliling.

"Kegiatan ini memang rutin dilaksanakan dua kali dalam sebulan dengan meninjau di pasar tradisional dan modern memastikan produk tanaman aman dan segar. Khusus untuk menindaklanjuti informasi viral yang terindikasi ditemukan beras diduga sintetis di Pasar Pringgan. Dan hari ini kita cek grosir di luar pasar ada 4 dan di dalam ada 3 pengecer. Ini kita sudah ambil sampelnya di berbagai jenis beras. Ternyata pemasok beras di Pasar Pringgan itu masih beras lokal. Rata-rata dari Sunggal, Pakam, Tebing Tinggi, dan Sergai," katanya.

Gelora menuturkan, untuk sampel yang diambil akan diuji di laboratorium UPT Dinas Ketahanan Pangan, selanjutnya dilakukan mutu untuk uji parometer standar nasional Indonesia.

"Kita ambil kelas premium karena yang diindikasikan kemarin harga Rp145 ribu per 10 kilogram untuk jenis premium. Sedangkan untuk beras jenis SPHP yang diedarkan melalui Badan pangan nasional dari Bulog yang telah beredar seperti melalui pasar murah sudah dilakukan pengecekan melalui uji sampel dari gudang. Dari hasil uji laboratorium memang masih sesuai dengan mutu SNI kelas medium," tuturnya.

Dari pengakuan Gelora, informasi adanya isu penggunaan bahan campuran plastik atau temuan beras sintetis di Medan berasal dari berita di media. Dalam berita tersebut, seorang ibu membeli beras di Pasar Pringgan dengan harga beli Rp 145 ribu per 10 kilogram. Dari pengakuan ibu tersebut, setelah beras dimasak rasanya tidak seperti biasa.

"Jadi ibu itu beranggapan ada itunya (plastik). Anggapan inilah yang membuat masyarakat resah. Jadi, kita lakukan tindakan ini agar masyarakat tidak resah. Kita mau cek sebenarnya bagaimana kebenaran informasi yang didapat ibu itu," jelasnya.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berasumsi terhadap suatu produk yang belum valid disebar ke masyarakat. Apalagi, secara visual yang beradar selama ini seperti adanya gumpalan nasi yang memantul saat dilempar menurutnya tidak bisa dijadikan kebenaran.

"Hasil uji laboratorium yang bisa dijadikan kebenaran. Saya sendiri sudah cek di rumah dua-dua mental juga yang premium dan SPHP," tambahnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi