Mari Bersama Turunkan Kemiskinan Ekstrem

Mari Bersama Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Sekdakab Langkat, Amril (Analisadaily/Hery Putra Ginting)

Analisadaily.com, Stabat - Sekdakab Langkat, Amril, mengajak seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan yang hadir untuk berkolaborasi dan meningkatkan sinergitas dalam menyamakan persepsi untuk pemberdayaan masyarakat.

"Dengan mengedepankan aspek pertumbuhan, keadilan sosial, dan keterjangkauan agar menjadi perhatian kita bersama untuk penurunan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Langkat," ucap Amril, Senin (4/3).

Amril menambahkan, apresiasi setinggi-tingginya diberikan atas apel hari ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sebagai aparatur sipil negara.

"Ini juga sebagai meningkatkan rasa nasionalisme kita sebagai ASN, karena kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai mereka yang hidup di bawah US $ 1,9 purchase parity power per hari (world bank) atau setara dengan daya beli maksimal Rp 351.957,00 perkapita per bulan,” sebutnya.

Menindaklanjuti instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di mana target nasional kemiskinan ekstrem tahun 2024 adalah sebesar 0% dan berdasarkan data P3KE Kementerian koordinator bidang pembinaan manusia dan kebudayaan.

Disampaikan Amril, kemiskinan ekstrem di Kabupaten Langkat tahun 2022 sebanyak 22.000 orang atau 2,08% dan alhamdulillah dengan komitmen kerja keras semua pihak pada tahun 2023 yang lalu Kabupaten Langkat menerima insentif fisikal percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dari pemerintah pusat sebesar 5,6 miliar.

"Namun jangan merasa berpuas hati sebab waktu hanya tersisa satu tahun lagi, dimana kita harus menjaga trend penurunan ini hingga target nasional dapat tercapai,” ungkapnya.

Sekdakab kembali menegaskan kepada seluruh perangkat daerah, camat, kepala desa untuk menyusun program dan kegiatan serta keberpihakan anggaran untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.

"Saya minta agar konsisten tetap terjaga terutama dalam melaksanakan strategi pengurangan beban penanggulangan beban masyarakat, karena peningkatan pendapatan berkelanjutan kelompok masyarakat miskin ekstrem, serta penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan kiranya dapat dilakukan konvergensi program dan anggaran melalui penyusunan APBN, APBD dan APBDS," pungkas Amril.

(HPG/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi