Mengenal Kantor Berita Antara

Oleh: Alda Muhsi. Banyak orang yang tidak mengetahui apa itu Kantor Berita Antara? Banyak yang bertanya-tanya, banyak yang diam, entah tahu betul atau memang diam karena tidak tahu. Pengalaman tersebut dirasakan sendiri oleh penulis. Ketika itu memasuki semester 7, maka akan dilakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau magang. 

Penulis beserta rekan-rekan sekalian berjumlah 6 orang melakukan pencarian alamat Kantor Berita Antara Sumut. Lalu apa yang didapati? Kami bertanya dengan masyarakat sekitar, persis di depan kantor pos. Entah kami bertanya dengan suara kurang jelas entah pula memang masyarakat sekitar tidak mengetahui letaknya, mereka mengarahkan kami ke Aksara. Ada beberapa kali, tapi tetap tidak mendapat jawaban. Akhirnya kami mencari-cari sendiri dengan bantuan Blackberry Map.

Hal itu tidak berhenti sampai di situ. Ketika sudah menjalankan tugas magang beberapa hari banyak rekan-rekan bahkan orang-orang yang jauh lebih tua yang bertanya. Setelah penulis memberi tahu bahwa sedang magang di Kantor Berita Antara, banyak respon dari mereka. 

“Di mana itu?” “Kantor berita Antara itu koran apa?” “Oh, baguslah di situ,” “Ngapain aja di sana?”

Penulis sendiri merasa kebingungan, kebanyakan mereka yang bertanya adalah kaum akademisi dan intelek, tapi mengapa pula tidak mengetahui betul apa itu Kantor Berita Antara? Apakah mereka tidak pernah dengar? Atau cuma mendengar dan sekadar tahu dari mulut ke mulut? Atau hanya pernah mendengar di Teka-teki Silang (TTS) saja?

Perlu diketahui bahwa Kantor Berita Antara adalah Perum BUMN yang diberikan tugas oleh pemerintah untuk melakukan peliputan dan penyebarluasan informasi dengan cepat, akurat, dan penting, ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia internasional.

Kantor Berita Antara didirikan pada 13 Desember 1937 oleh A. M. Sipahoetar, Mr. Soemanang, Adam Malik dan Pandoe Kartawigoena. Pada tahun 1962, Antara resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) yang berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia. 

Lembaga Kantor Berita Nasional Antara merupakan kantor berita terbesar di Indonesia, yang sifatnya semi pemerintah, walaupun ketika pertama kali didirikan oleh para wartawan nasionalis pada masa penjajahan Belanda sebelum PD II sepenuhnya merupakan usaha swasta. 

Agar dapat memanfaatkan berbagai peluang bisnis dan untuk menghadapi tantangan konvergensi media sekaligus dapat mengemban tugas pencerdasan bangsa, maka Pemerintah dibawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono mengubah status LKBN Antara menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada tanggal 18 Juli 2007 melalui PP 40/2007.

Kantor Berita Antara lahir dari sebuah pikiran Albert Manoempak Sipahoetar dan Raden Mas Soemanang, kemudian dikenal sebagai Mr. Soemanang, yang tidak puas tehadap pemberitaan tentang peristiwa-peristiwa di Hindia-Belanda terutama mengenai kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia, yang disiarkan Aneta (Algemeen Nieuws-en Telegraaf-Agentschap). 

Kantor berita Belanda itu menyebarkan hasil liputannya bukan saja di Hindia Belanda, melainkan juga di Eropa. Kalangan pergerakkan kebangsaan Indonesia, baik yang berada di Hindia Belanda maupun di Eropa, menganggap berita di Antara berat sebelah. Aneta bahkan sering sama sekali tidak memberitakan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia.

Perkembangan Kantor Berita Antara sampai saat ini masih terus terjadi. Pada awalnya berita disampaikan melalui satelit dan buletin cetak, pada tahun 1976 pengiriman berita berubah dengan menggunakan sistem teleteks dan kemudian menggunakan sistem komputerisasi. Lalu pada era 1990-an, yang pada saat itu kantor berita Antara memiliki 300 pelanggan, pengiriman berita dilakukan dengan menggunakan satelit/VSAT, dan barulah sejak 2001 berita Antara dapat diakses melalui internet. Hal demikian pula yang menjadi munculnya teori jurnalistik media baru.

Antara mempunyai hubungan kerja sama yang baik dengan dunia internasional. Hal itu membuat kerja sama internasionalnya mulai meluas. Antara melakukan kontrak kerja sama dengan Reuters (Inggris), Bloomerg (Amerika), AFP (Perancis), dan Xinhua (China) dalam skema komersial. 

Antara juga melakukan kontrak kerja sama dalam skala Asean melalui jaringan AMEX (Asean New Exchange) dengan Bernama (Malaysia) dan Thai News Agency (TNA). Kerja sama regional melalui Organization of Asia Pasific News Agencies (OANA), Internasional Islamic News Agency (IINA) di Jeddah, dan Non Aligned News Agency Pool (NANAP). Dan tercatat pada tahun 2007-2010, antara dipercaya sebagai President OANA.

  Selain itu, Antara juga melakukan pertukaran berita secara bilateral dengan kantor-kantor berita negara lain, seperti Xinhua (China), IRNA dan MNA (Iran), MENA (Mesir), Yonhap (Korea Selatan), TAP (Tunisia), Anadolu (Turki), WAM (Uni Emirat Arab), VNA (Vietnam), Azertac (Ajerbaizan), BTI (Bulgaria), EFE (Spanyol), CNA (Taiwan), dan lain-lain. 

LKBN Antara dituntut untuk membuat 1000 berita dalam sehari. Tentu saja berita-berita yang akurat, penting, faktual, dan memenuhi kebutuhan khalayak. Untuk itu, dibutuhkan ketelitian dan keprofesionalan wartawan dalam peliputan berita. Berita-berita tersebut disebarluaskan dengan cepat melalui internet (situs web). 

Kantor berita Antara sudah memiliki perwakilan masing-masing di setiap propinsi di Indonesia. Untuk Antara Sumut sendiri terletak di Jl. Raden Saleh No. 5 Medan.

Jadi terjawablah sudah pertanyaan-pertanyaan yang banyak ditanyakan rekan-rekan sekalian kepada penulis. Antara merupakan kantor berita yang meliput berita untuk dikirimkan kepada pelanggannya, pelanggan yang dimaksud adalah media-media massa lain seperti koran, radio, dan televisi. Sedangkan berita-beritanya dapat dilihat di portal (situs web) Antara.

Dengan demikian sudah tak asing lagi terdengar di telinga apa itu kantor berita Antara. Harapannya adalah agar kita semua memahami apa sebenarnya kantor berita Antara, dan bukan hanya tahu ketika mengisi TTS saja.***

Penulis adalah mahasiswa Sastra Indonesia UNIMED konsentrasi Jurnalistik

 

()

Baca Juga

Rekomendasi