Demikian siaran pers Pimpinan Yayasan Medan Plus Eban Totonta Kaban didampingi Direktur Medan Plus Training Provider Patrician Gregorius dan Humas Deny Sugara Siagian, Selasa (15/11). Kegiatan ini merupakan kesekian kalinya mereka selenggarakan.

Selama pelatihan, kata Eban, peserta diberi beberapa materi yakni fisiologi dan farmakologi untuk profesional adiksi. Terapi gangguan penggunaan zat rawatan berkelanjutan untuk profesional adiksi.

Kemudian materi gangguan mental dan medis ko-okuring umum suatu ikhtisar. Keterampilan konseling dasar. Penerimaan awal, skrining, asesmen, rencana terapi dan dokumentasi. Manajemen kasus, intervensi krisis dan etika untuk profesional adiksi.

Dia menambahkan, para pelatih sudah memegang sertifikasi Columbia Plan, trainer yang sudah melewati TOT baik nasional maupun internasional dan trainer berkualifikasi nasional dan internasional. "Sertifikasi diakui seluruh Indonesia," jelasnya.

Eban menambahkan, Medan Plus Training Provider merupakan lembaga di bawah Yayasan Medan Plus yang telah bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI.

Medan Plus Training Provider sudah terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Kementerian Sosial RI serta memenuhi standar SNI 8807-2019 dari Badan Sertifikasi Nasional (BSN).

Medan Plus juga telah ditunjuk sebagai training provider oleh Drug Advisory Programme (DAP)-Colombia Plan dengan MoU pada 7 Juli 2022 sebagai penyelenggaraan pelatihan Universal Treatment Curriculum di seluruh Indonesia.

(NAI/JG)